Warna kulit bayi rata-rata tidak jauh berbeda dengan warna kulit orangtuanya. Bila kulit orangtua bayi, baik keduanya ataupun hanya salah satunya, ayah atau ibu, berkulit putih atau cerah, biasanya bayinya pun akan berkulit putih. Demikian pula bila orangtuanya ada yang berkulit gelap, sangat memungkinkan kulit bayinya juga gelap.
Namun tidak sedikit pula bayi yang memiliki warna kulit berbeda dengan kulit kedua orangtuanya. Ayah-ibunya berkulit putih, tapi kulit bayinya bisa jadi justru berwarna gelap.
Jangan berpikir negatif dulu. Sebab bisa jadi bila dirunut ke garis keturunannya, warna kulit si bayi bisa saja menurun dari leluhurnya lho. Bisa saja dari nenek, kakek, atau bahkan mungkin juga dari nenek buyut atau kakek buyutnya.
Jadi sebenarnya faktor apa saja sih yang bisa mempengaruhi warna kulit bayi? Untuk lebih mengetahuinya, Ayah-Ibu bisa simak penjelasan berikut ini:
- Genetika
Faktor genetika (gen) dari DNA (Deoxyribonucleic Acid) orangtua bisa sangat mempengaruhi warna kulit bayi. Setiap manusia, termasuk bayi, memiliki DNA yang terdiri atas 46 kromosom. Jumlah tersebut merupakan kombinasi kromosom dari ayah dan ibu bayi dengan jumlah masing-masing sebanyak 23 kromosom, yang bercampur saat terjadinya pembuahan.
Para ahli menyebut dari 46 kromosom tersebut terdapat puluhan hingga ratusan gen yang memiliki banyak kemungkinan kombinasi antar gen tersebut akan menghasilkan triliunan jenis rupa bayi, termasuk warna kulitnya.
Namun warna kulit bayi ini seringkali juga tidak dapat diprediksi lho! Sehingga gen anak tidak semu sama persis dengan orangtuanya. Pasti akan ada variasi gen di setiap anak. Hal itu karena gen diturunkan secara acak. Jadi, bisa saja warna kulit bayi diwarisi dari salah satu orangtuanya. Namun terkadang juga bisa terjadi warna kulit tidak mirip keduanya.
Jangan terburu-buru berprasangka buruk ketika melihat warna kulit bayi berbeda dengan warna kulit orangtuanya. Misalnya saja kebetulan baik ayah maupun ibu memiliki warna kulit gelap, sedangkan warna kulit bayi justru putih. Cobalah lihat keluarganya yang lain yang sedarah, seperti kakek, nenek, paman atau bibi lainnya, apakah warna kulit salah satu dari mereka ada yang mirip dengan warna kulit bayi? Jika ada, maka bisa dikatakan anak mewarisi gen tersebut lebih banyak.
- Melamin
Melamin atau disebut juga dengan pigmen, adalah zat warna alami yang memberi warna pada tubuh manusia, termasuk kulit, rambut, mata, dan bibir. Warna kulit manusia dipengaruhi oleh kadar melamin dalam tubuhnya tersebut. Semakin tinggi kadar melamin dalam tubuh, akan semakin gelap warna kulitnya.
Sedangkan tinggi atau rendahnya melamin tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor genetika, yakni dari sejumlah varian gen yang diturunkan dari orangtuanya.
- Hormon
Warna kulit bayi juga bisa dipengaruhi oleh tingkat hormon dalam tubuhnya, yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron. Kedua hormon tersebut berpengaruh terhadap produksi sel melanosit kulit. Bayi yang kulitnya cenderung gelap kemungkinan karena pengaruh kadar estrogen yang lebih tinggi karena hormon tersebut menggelapkan kulit. Sedangkan progesteron mencerahkan sehingga jika warna kulit bayi cenderung terang atau putih, kemungkinan kadar hormon progesteron dalam tubuhnya lebih tinggi.
- Lingkungan
Faktor lingkungan juga bisa berefek terhadap warna kulit bayi. Salah satunya adalah ketika kulit terpapar sinar matahari, maka kemungkinan akan mengalami perubahan warna. Selain itu bisa karena terpengaruh kebersihan lingkungan, perawatan, atau kulit bayi yang mengalami alergi, hingga paparan bahan kimia tertentu.