Janethes
Janethes

Sosial Media kami:

Kapan Alat Kontrasepsi IUD/Spiral Mesti Dilepas?

Banyak pasangan menikah yang ingin mengatur jarak kehamilan, menjatuhkan pilihannya pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intrauterine device (IUD). Pencegah kehamilan yang dikenal juga dengan metoda keluarga berencana (KB) spiral ini memang dinilai paling efektif. Pemakaiannya bisa untuk jangka panjang. Mulai dari 3 tahun, 7 tahun, bahkan sampai 12 tahun. Sehingga bagi pasangan yang super sibuk sering terlupa tanggal masa subur atau jadwal kontrol dan perpanjangan alat KB lainnya, IUD memang menjadi pilihan tepat. 

Meskipun bisa digunakan jangka panjang, ada kondisi tertentu yang membuat IUD mesti dilepas, di antaranya: 

  • Jika sudah masa kadaluarsa

Beda tipe dan merek, berbeda pula masa kadaluarsa IUD ini. Terdapat 2 tipe spiral, yakni yang berbasis tembaga dan berbasis hormonal. Merek spiral berbasis tembaga ada yang memiliki batas waktu pemakaian hingga 12 tahun. Sedangkan spiral berbasis hormonal, lebih bervariasi. Dari jangka waktu pemakaian 3-7 tahun. Jadi jangan lupa, ketika jangka waktu pemakaian sudah habis, spiral yang Anda pakai harus segera dilepas. Jika Anda belum ingin hamil, sebaiknya mintalah segera dokter Anda memasang kembali dengan yang baru. 

  • Jika ingin hamil

Meskipun memiliki jangka waktu pemakaian, alat KB spiral sebenarnya bisa dilepas kapan saja, termasuk ketika ternyata Anda ingin hamil. Jadi ketika masa pemakaian spiral belum habis namun Anda sudah ingin hamil, Anda bisa meminta dokter Anda untuk melepasnya.

  • Muncul efek samping

Beberapa orang mungkin akan mengalami efek samping setelah memakai spiral, misalnya peradangan pada dinding rahim (endometritis), pendarahan parah, sakit kepala, tekanan darah meningkat, atau rasa nyeri hebat di bagian kewanitaan. Jika efek ini dirasa sangat mengganggu kenyamanan, Anda bisa meminta dokter untuk melepasnya kembali. 

  • Menopause dan terkena penyakit

Meskipun masa pemakaian belum habis, KB spiral juga mesti dilepas ketika ibu sudah mengalami menopause. Hal lain yaitu ketika ibu terserang penyakit seperti infeksi menular seksual (IMS), kanker endometrium atau kanker serviks, maka IUD harus dilepas.

  • Alat spiral keluar dari rahim atau rusak

Terkadang ada faktor tertentu yang bisa menyebabkan proses pemakaian spiral gagal atau rusak, termasuk spiral keluar dari rahim. Jika kondisi ini terjadi, maka spiral harus dilepas.

  • Hamil saat memakai spiral

Persentase terjadinya kehamilan saat menggunakan KB spiral sangatlah kecil. Namun kemungkinan itu bisa saja terjadi disebabkan sejumlah faktor, seperti penempatan spiral yang tidak tepat di dalam rahim, IUD pindah posisi karena bergeser, atau terjadi kontraksi rahim. Ada pula kasus lain di mana pemakai IUD ternyata memiliki kelainan rahim tapi tidak diketahui lantaran tidak dilakukan pemeriksaan terlebih dulu. Sehingga ketika kehamilan terjadi, spiral mesti dilepas. Sebab pemakaian spiral saat hamil bisa berisiko mengganggu kehamilan tersebut, bahkan bisa menyebabkan keguguran. 

Yang perlu diingat, jangan coba-coba melepas sendiri spiral yang dipakai ya, Bu. Segera temui dokter Anda jika harus melepas alat kontrasepsi tersebut. 

Suka artikel ini? Ayo bagikan!

Artikel Terkait Kehamilan

  • Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Ibu Hamil

    Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Ibu Hamil

    Banyak ibu hamil yang pada masa kehamilannya lebih sering hanya terkonsentrasi pada menjaga kesehatan fisiknya dan mengesampingkan kesehatan mentalnya. Padahal, menjaga kesehatan mental ibu selama keh...

    Baca selebihnya...

    oleh janethes pada Mei 3, 2021
  • Ini Gejala Ibu Hamil Mengalami Depresi, Jangan Sepelekan!depresi ibu hamil,

    Ini Gejala Ibu Hamil Mengalami Depresi, Jangan Sepelekan!depresi ibu hamil,

    Kehamilan pada umumnya akan  menghadirkan kebahagiaan bagi pasangan menikah, khususnya sang ibu. Kehadiran si kecil di tengah-tengah keluarga bakal dinanti-nantikan dengan antusias dan penuh suka...

    Baca selebihnya...

    oleh janethes pada Mei 2, 2021
  • Ibu Bermata Minus Tinggi harus Melahirkan Caesar? Mitos atau Fakta?

    Ibu Bermata Minus Tinggi harus Melahirkan Caesar? Mitos atau Fakta?

    Pernahkah ibu mendengar informasi bahwa ibu hamil dengan mata minus tinggi,  terutama minus diatas 6, tidak boleh melahirkan secara normal dan harus dengan jalan operasi caesar? Benar tidak sih?...

    Baca selebihnya...

    oleh janethes pada Mei 2, 2021
  • Setelah Melahirkan Haid Tak Kunjung Datang, Suburkah?

    Setelah Melahirkan Haid Tak Kunjung Datang, Suburkah?

    Masa nifas selepas melahirkan telah selesai, tapi sudah beberapa minggu berjalan mengapa haid tak kunjung datang ya?  Kondisi seperti ini kadang bikin ibu waswas. Apakah ibu sudah kembali memasuk...

    Baca selebihnya...

    oleh janethes pada April 19, 2021
  • Selulit Pascamelahirkan? Bahan-Bahan Ini Akan Bantu Mengatasi

    Selulit Pascamelahirkan? Bahan-Bahan Ini Akan Bantu Mengatasi

    Hamil dan melahirkan pada umumnya menjadi momen yang membahagiakan bagi seorang wanita. Namun banyak wanita yang kemudian mengalami stretch mark atau selulit di kulitnya hingga mempengaruhi penampilan...

    Baca selebihnya...

    oleh janethes pada April 8, 2021

Artikel Populer