Pasangan baru pada umumnya ingin segera punya momongan setelah menikah. Kemudian mereka bertanya-tanya, mengapa istri tak kunjung hamil, padahal cukup sering berhubungan. Bahkan hubungan seks mungkin dilakukan setiap hari dengan tujuan agar cepat hamil. Ada juga yang menduga bahwa durasi atau lamanya berhubungan seks berpengaruh terhadap cepat tidaknya kehamilan.
Padahal baik frekuensi maupun durasi hubungan seks, tidak ada hubungannya dengan terjadinya kehamilan. Untuk diketahui, agar perempuan bisa hamil, rajin berhubungan seks saja tidak cukup. Ada sejumlah kondisi yang harus dipenuhi agar kehamilan itu terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah:
- Pasangan harus sehat
Sehat di sini dalam arti bagi pasangan baik laki-laki maupun perempuan tidak mempunyai kelainan pada organ genitalnya, yang bisa menyebabkannya tidak bisa hamil. Misalnya pada rahimnya tidak ada penyakit. Harus dipastikan juga saluran tuba fallopi tidak buntu. - Hubungan seks dilakukan saat masa subur
Sesering dan selama apapun hubungan seks, kalau dilakukan saat perempuan sedang tidak berada dalam masa subur tidak akan bisa berbuah kehamilan. Masa subur bisa dihitung kira-kira satu minggu setelah berakhirnya haid hingga satu minggu sebelum haid selanjutnya. Di luar itu perempuan berada pada masa tidak subur. - Perempuan berada pada masa ideal untuk hamil
Masa ideal perempuan untuk bisa hamil adalah saat usianya berada pada rentang 20 tahun hingga 35 tahun. Di luar rentang waktu tersebut bukan berarti tidak bisa hamil. Bisa kok, namun memang tidak seefektif ketika di usia 20-35 tahun.
Untuk memastikan pasangan dalam kondisi baik untuk hamil, memang harus dilakukan serangkaian tes. Dokter kandungan akan merekomendasikan tes apa yang bisa dijalani pasangan untuk memastikan keduanya baik-baik saja.