Apakah si kecil Anda sering terlihat tidak nyaman, selalu spontan menutup mata karena ketakutan, atau bahkan langsung menangis histeris ketika ia melihat darah, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya dari gambar atau film? Bisa jadi anak akan merasakan sesak nafas, gemetaran, berkeringat dingin, pusing, mual-mual, atau bahkan pingsan saat ia melihat darah, meskipun itu darahnya sendiri.
Coba pastikan, mungkinkah anak Anda mengalami fobia darah atau hemophobia? Bila iya, jangan disepelekan lho! Ada baiknya Ayah-Ibu segera mencoba membantu anak mengatasi rasa ketakutan ini agar tidak sampai berlarut-larut hingga mempengaruhi psikologisnya.
Berikut ini beberapa langkah yang sebaiknya Ayah-Ibu lakukan untuk mengatasi fobia darah pada anak:
- Relaksasi
Langkah awal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama saat anak mengalami fobia darah adalah dengan mengajaknya relaksasi. Ajari anak mengatasi rasa paniknya saat melihat darah dengan sering berlatih pernafasan, meditasi, atau bisa juga dengan senam yoga untuk anak. Tanamkan pemikiran-pemikiran yang positif dan beri dukungan agar anak bisa mengurangi ketakutannya.
- Terapi
Jika gejala fobia darah sampai mengganggu sejumlah aktivitas anak, konsultasikanlah permasalahan ini dengan dokter atau ahlinya. Biasanya penanganan yang diberikan akan disesuaikan tingkat keparahan gejala tersebut, di antaranya berupa terapi.
- Obat-obatan
Bila tingkat gejala sudah sampai pada tahap mempengaruhi kondisi fisik anak, biasanya dokter atau ahlinya akan memberikan resep obat-obatan untuk meredakan gejala yang dialaminya.