Perjalanan hidup seseorang pasti akan diwarnai dengan kompetisi atau persaingan. Dibutuhkan sikap mau bekerja keras dan mental yang tangguh untuk bisa menghadapi setiap persaingan yang ada, melewati berbagai rintangan dan tantangan, bahkan ketika harus menerima kekalahan atau kegagalan. Itulah alasan pentingnya jiwa kompetitif harus ditumbuhkan dalam diri anak-anak sejak dini. Lalu bagaimana orang tua bisa mendorong jiwa kompetitif pada anak? Coba simak beberapa tips berikut ini:
- Latihan permainan
Ayah-Ibu bisa melatih jiwa kompetitif anak melalui sebuah permainan sederhana, misalnya permainan kartu, monopoli, ular tangga, ludo, termasuk berbagai macam permainan anak tradisional seperti layang-layang, gobak sodor, congklak, bakiak, egrang, dan sebagainya. Ajak mereka bermain bersama baik dengan orangtua sendiri, kakak atau adik, atau teman-temannya. Buatlah seperti lomba agar setiap pemain bisa berkompetisi satu sama lain.
- Ikutkan lomba
Tidak ada salahnya mengikutkan anak dalam berbagai lomba. Ayah-Ibu juga bisa menyesuaikan jenis lomba dengan minat si kecil. Melalui perlombaan ini, anak akan mengasah keterampilannya, serta belajar banyak hal positif seperti percaya diri, berpikir kreatif, optimistis, jujur, sportif, dan sebagainya.
- Fokus pada usaha, bukan hasil
Menang atau kalah, berhasil atau gagal, adalah hal biasa dalam sebuah kompetisi. Ajarkan anak agar berfokus pada usaha, bukan pada hasilnya. Meski sebuah usaha untuk mencapai tujuan harus tetap dilakukan sebaik mungkin, berikan pemahaman kepada anak bahwa kemenangan bukanlah segalanya. Beri pujian dan motivasi kepada anak sebagai bentuk penghargaan Ayah-Ibu terhadap kerja kerasnya, walaupun ternyata ia belum berhasil mencapai yang diinginkan.
- Kenali potensi dan kelemahan anak
Bimbing anak untuk mengenali potensi dan kemampuan yang dimilikinya serta kekurangan dalam dirinya. Dorong anak terus mengembangkan potensinya tersebut, termasuk memperbaiki kelemahannya jika memang masih bisa ditingkatkan.