Uang mungkin bukan masalah besar bagi Ayah-Ibu ketika perekonomian keluarga berkecukupan atau bahkan hidup berlebih. Anda bisa saja membelanjakan berapapun uang Anda setiap saat tanpa harus terlalu memperhitungkannya, termasuk memenuhi semua yang diminta atau diinginkan anak-anak Anda.
Tapi hati-hati, Ayah-Ibu. Tanpa Anda sadari, anak-anak Anda pun akan ikut terbiasa dengan pola hidup seperti itu dan bisa jadi mereka tumbuh dengan gaya hidup boros. Untuk itu, mengajarkan anak-anak tentang hidup hemat sangatlah penting. Manfaatnya banyak, antara lain akan melatih anak untuk lebih bertanggung jawab, melatih anak mengatur atau mengelola keuangan dengan baik, menumbuhkan sikap kemandirian, dan membentuk kepribadian yang bijak.
Memang tidak selalu mudah membiasakan anak-anak untuk menerapkan gaya hidup hemat. Tapi cobalah melatihnya sejak dini dengan melakukan beberapa trik di antaranya berikut ini:
- Kenalkan nilai uang
Tidak ada salahnya untuk mulai mengenalkan nilai uang kepada anak-anak, bahkan sejak ia masih kecil. Lakukan hal ini secara bertahap sesuai usianya, mulai dari uang pecahan seperti Rp 500, Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 5.000, dan seterusnya. Jelaskan pula tentang fungsi penggunaan uang, dilengkapi dengan praktiknya.
- Beri batasan
Saat anak minta dibelikan sesuatu seperti jajanan atau mainan, biasakan memberikan batasan pembelian dengan menyebutkan nilai uang tertentu padanya. Jelaskan padanya bahwa ia hanya bisa membeli yang sesuai dengan nilai uang yang Ayah-Ibu bawa atau ia punyai saat itu, tidak bisa lebih. Misalnya ia hanya boleh jajan senilai Rp 1.000 atau membeli mainan seharga Rp 5.000.
- Bawa anak berbelanja
Sebelum berangkat berbelanja dengan mengajak si kecil, jangan lupa untuk menuliskan daftar belanjaan Anda. Pastikan Anda konsekuen mengutamakan membeli barang-barang yang sudah masuk dalam daftar belanja tersebut. Melalui praktik belanja ini, Anda mengajarkan pada anak tentang bagaimana menggunakan uang dengan memprioritaskan kebutuhan. Tidak semua barang yang dilihat harus dibeli meskipun memiliki uang.
- Beri kepercayaan kelola uang saku
Saat anak sudah lebih besar, Ayah-Ibu mungkin bisa mempertimbangkan untuk memberikan kepercayaan kepada anak agar mulai belajar mengelola keuangan, dengan memberinya uang saku, baik itu harian, mingguan, atau bulanan. Sebelumnya, buatlah peraturan tentang bagaimana sebaiknya anak membelanjakannya. Ajarkan ia memilah yang menjadi kebutuhan dan yang merupakan keinginan. Dampingilah ia merencanakan penggunaan uang sakunya dengan menentukan prioritas yang menjadi kebutuhannya.
- Latih menabung
Saat anak diberi uang saku, mintalah agar ia tidak menghabiskannya sekaligus, tapi harus bisa menyisihkan sebagian untuk disimpan atau ditabung. Hal ini terutama jika anak ingin membeli sesuatu yang sebelumnya tidak masuk dalam rencana belanja. Ia harus menunda membelinya dan menabung terlebih dulu.