Janethes

Anak Pelupa? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak bisa saja lupa akan sesuatu hal. Misalnya, anak lupa menyimpan kembali mainan atau barang lain yang habis digunakan, lupa menaruh alat tulisnya, lupa membawa pulang kotak bekal makanan dari sekolah, dan sebagainya. Jika itu terjadi sesekali, wajar saja. Tapi bagaimana jika anak sering sekali lupa? Tentunya sifat pelupa ini bisa membuat orangtua merasa kesal juga ya?

Sebelum memarahi anak karena ia sering lupa, ada baiknya Ayah-Ibu mencari tahu apa penyebabnya. Coba simak yuk, beberapa hal berikut ini bisa menjadi pemicu anak menjadi mudah lupa lho!  

Cobalah Ayah-Ibu perhatikan waktu istirahat anak. Apakah jam tidurnya tergolong kurang karena aktivitasnya sangat padat? Bisa jadi anak mudah lupa akibat ia kelelahan atau kurang tidur. Istirahat atau jam tidur yang cukup akan membantu tubuh melepaskan hormon pertumbuhan terutama pada anak-anak dan remaja, memperbaiki sel-sel dan jaringan tubuh yang penting untuk tumbuh kembang, serta meningkatkan massa otot, sehingga tubuh menjadi lebih sehat, termasuk meningkatkan daya ingat. Maka pastikan waktu istirahat atau jam tidur anak Anda cukup demi kesehatannya. 

Meskipun masih kecil, bukan berarti anak-anak tidak akan mengalami stres lho! Anak juga bisa mengalaminya, di antaranya akibat aktivitasnya yang terlalu padat, mengalami tekanan sosial, adanya tuntutan nilai akademis, dan sebagainya. Stres ini bisa memicu anak menjadi mudah lupa. Maka ada baiknya Ayah-Ibu menghindarkan si kecil dari hal-hal yang bisa membuatnya stres. 

Tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi akan sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Kekurangan gizi ini, terutama protein, lemak sehat, vitamin B1, dan vitamin B12, bisa menurunkan daya ingat anak sehingga ia pun menjadi mudah lupa. 

Ada kondisi tertentu yang membuat anak harus mengonsumsi obat-obatan yang menimbulkan efek samping menurunnya daya ingat anak, contohnya antihistamin (obat untuk mengatasi gangguan kecemasan). Sehingga orangtua juga harus memastikan pemberian obat untuk anak tersebut sesuai petunjuk dokter, agar anak terhindar dari efek samping yang ditimbulkan.

Jika frekuensi anak lupa terlalu sering dan tidak wajar, Ayah-Ibu patut waspada karena kemungkinan ada kelainan atau anak mengalami gangguan kesehatan. Beberapa contoh gangguan kesehatan tersebut di antaranya anak ADHD, mengalami gegar otak, atau hal lain. Segeralah berkonsultasi dengan psikolog anak atau dokter spesialis untuk memastikan kondisi anak Anda.

Suka artikel ini? Ayo bagikan!