Hadiah Saat Lebaran, Perlukah?

Bulan Ramadan adalah saatnya kaum Muslim untuk melatih menahan diri dari segala napsu, yang berkaitan dengan fisik maupun psikis. Ibadah puasa selama sebulan penuh ini sifatnya tidak wajib untuk anak-anak yang belum balig. Namun, sering dijumpai, anak-anak bahkan usia 6 tahun sudah mampu berpuasa penuh. Para orangtua pun tak jarang memberikan apresiasi kepada anaknya yang sudah mampu berpuasa layaknya orang dewasa. Wujudnya bisa macam-macam, mulai dari uang hingga barang yang diberikan pada Hari Lebaran. Sebenarnya, perlukah hadiah Lebaran diberikan untuk anak?

Pertama yang perlu ditekankan kepada anak adalah, hadiah Lebaran itu bukanlah suatu kewajiban orangtua dan bukan pula hak si anak. Hadiah hanyalah bentuk apresiasi, seperti pemberian bonus untuk anak karena sudah puasa sebulan penuh. Namanya bonus, tentu tidak dikasih juga tidak apa-apa. Pemahaman ini perlu agar bila kelak situasi dan kondisi tidak memungkinkan Anda memberi hadiah Lebaran, anak tidak akan “menuntut”.

Untuk praktisnya, biasanya orangtua memilih memberikan hadiah Lebaran berbentuk sejumlah uang. Namun perlu kiranya orangtua juga memberi arahan, bagaimana cara anak membelanjakan uangnya. Apalagi, umum di keluarga Indonesia, pada saat Lebaran, anak-anak juga akan mendapat pemberian uang dari kerabat yang lain. Sarankan anak untuk menabung uang hadiah Lebaran, atau membelanjakannya untuk keperluan sekolah bila dibutuhkan. Memberi uang memang lebih praktis, tetapi Anda juga bisa memberi hadiah dalam bentuk barang. Banyak barang-barang yang bermanfaat sekaligus lucu dan menarik untuk anak-anak. Contohnya, buku bacaan, buku serial kesukaan si kecil, atau buku-buku lain yang membuka wawasan anak. Anda juga bisa memberi hadiah si kecil celengan. Hadiah celengan bisa mendorong anak-anak untuk belajar menabung. Anda juga bisa memilih hadiah lebaran berupa paket alat tulis untuk anak-anak. Hadiah ini sangat bermanfaat karena tahun ajaran baru segera tiba usai libur Lebaran.

Suka artikel ini? Ayo bagikan!