Tips Agar Tak Hamil Kesundulan
Oktober 4, 2019 in Kehamilan
Merencanakan jarak kehamilan sangat disarankan oleh para ahli kesehatan, terutama bagi pasangan suami isteri (Pasutri) yang menginginkan anak lebih dari satu. Perencanaan ini penting agar jarak antara satu kehamilan dengan kehamilan berikutnya tidak terlalu dekat. Jarak kehamilan yang terlalu dekat, akan merugikan si anak juga ibu. Namun demikian, Pasutri muda yang belum cukup bekal pengetahuan tentang pengaturan kehamilan, banyak yang alpa untuk memikirkan metode kontrasepsi yang perlu dipakai segera setelah kelahiran anak pertama. Akibatnya, tak jarang terjadi hamil kesundulan. Nah, agar tak kejadian pada Anda, berikut ini beberapa tips penting agar tak hamil kesundulan:
- Diskusi soal kontrasepsi dengan pasangan
Diskusi sejak istri dinyatakan hamil. Program kontrasespi perlu dipikirkan sejak isteri dinyatakan hamil. Biasanya, setelah melahirkan, ibu akan mengalami kesibukan yang luar biasa sehingga melupakan urusan alat kontrasepsi. Idealnya, pasutri sudah melakukan konsultasi dengan dokter, untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat dan ideal, sejak si istri dinyatakan positif hamil.
- Beri ASI eksklusif
Mengupayakan pemberian ASI ekslusif untuk bayi. Seperti diketahui, pemberian ASI merupakan alat kontrasepsi alami untuk ibu yang baru saja melahirkan, hingga usia bayi 6 bulan. Pemberian ASI sebagai alat kontrasepsi juga disebut dengan Metode Amenore Laktasi (MAL) yang dapat dilakukan apabila ibu menyusui secara penuh (lebih dari 8 kali dalam sehari), ibu belum haid dan bayi di bawah 6 bulan. Namun metode ini kurang efektif bagi ibu yang air susunya tidak keluar dan bayi yang diberi asupan lain sepeti susu formula.
- Pakai alat kontrsepsi dalam rahim
Tips berikutnya agar tak hamil kesundulan adalah memasang alat kontrasepsi dalam rahim. Alat kontrasepsi dalam rahim ini memang memiliki efektivitas tinggi sebagai pencegah kehamilan. Waktu yang paling baik untuk memasang alat ini adalah setelah masa persalinan, tepatnya dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir, oleh tenaga medis berpengalaman. Apabila tidak dapat dipasang dalam 10 menit setelah plasenta lahir, masih bisa dipasang di bawah 48 jam pasca kelahiran, atau menunggu 4 pekan setelah persalinan.
- Pakai pengaman
Jika ternyata setelah melahirkan Anda dan pasangan belum juga menentukan alat kontrasepsi apa yang hendak dipakai, maka gunakanlah pengaman berupa kondom sebagai alat “penyelamat” tiap kali Anda berhubungan badan dengan pasangan. Kondom mudah didapat dan bisa berfungsi baik sebagai pencegah kehamilan, asal digunakan secara tepat.
Kamu mungkin tertarik dengan
Hamil jadi Suka Selfie Memperlihatkan Perut, Normalkah?
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Hamil jadi Suka Selfie Memperlihatkan Perut, Normalkah?
Kebahagiaan yang luar biasa akan ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Info Seputar Air Ketuban yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Info Seputar Air Ketuban yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Salah satu yang tidak akan ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tips Mengkondisikan Keintiman saat Merencanakan Kehamilan
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tips Mengkondisikan Keintiman saat Merencanakan Kehamilan
Merencanakan kehamilan bagi pasangan menikah ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Kapan Ibu Hamil harus Bedrest?
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Kapan Ibu Hamil harus Bedrest?
Ibu hamil pada dasarnya sangat ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tren Kehamilan Masa Kini
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tren Kehamilan Masa Kini
Setiap pasangan biasanya menginginkan memiliki ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturan Pijat untuk Ibu Hamil
oleh janethes / Oktober 4, 2019
Tak Boleh Sembarangan, Ini Aturan Pijat untuk Ibu Hamil
Hamil membuat tubuh seorang wanita ...
oleh janethes / Oktober 4, 2019